Kebaikan sekecil apapun yang dilakukan oleh kita akan dibalas oleh Alloh swt, dan kebaikan yang kecil itu yang akan terus tumbuh dan dilipatgandakan. firman alloh : "
jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang - orang lain) untuk menyuramkan muka muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis habisanya apa saja yang mereka kuasai." (QS. Al-Israa':7).
Menampilkan, menanam kebaikan adalah sebuah keniscayaan bagi seorang muslim, sehingga kebaikan itu akan nyata dalam kehidupan ini. karena perilaku manusia beragam maka bentuk kebaikannya pun akan beragam, contoh , dalam perilaku sosial atau yang lainnya : Alloh swt telah mewajibkan kebaikan atas segala sesuatu, bahkan dalam menyembelih hewan , pisau yang akan digunakan harus benar benar tajam sehingga tidak membuat semblihan merasa tersiksa karena urat nadinya tidak putus-putus.
Ada sebuah riwayat, ketika Khalifah umar bin khattab r.a memantau umatnya setiap malam, ia mendapatkan seorang janda bersama anaknya sedang menghasngatkan susu untuk dijual esok harinya, Ibunya mengusulkan agar mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dengan cara mencampur susu itu dengan air.
Maka dengan tegas anaknya menjawab : "Tidak! ya ibu, saya tidak mau dzalim terhadap orang lain",
Ibunya berkata: "Disini hanya kita berdua tidak ada orang lain yang melihat termasuk khallifah kita, padahal sejak tadi umar bin khattab mengintip dari celah rumah.
Kemudia anaknya menjawab :"Wahai ibuku, memang pemimpin kita tidak melihat perbuatan kita, tapi ingatlah ibu Tuhan umar bin khattab pasti melihat perbuatan kita".
Mendengar jawaban anak itu, lalu umar menangis, dan esok harinya ia memanggil anak perempuan tersebut kerumahnya untuk dinikahkan dengan putranya.
Dari pernikahan mereka berdua lahirlah seorang khalifah kelima bernama umar bin abdul aziz r.a dari ke khalifahan bani umayah.